Senin, 17 Desember 2007

Unjuk Gigi Pembuat Robot

Singkirkan pikiran bahwa robot sekadar mainan untuk anak kecil. Di Kompetisi Robot Indonesia (KRI)/Kompetisi Robot Cerdas Indonesia (KRCI), robot-robot buatan mahasiswa diadu dan memukau penonton tua dan muda. Selain menarik sebagai hiburan, muncul harapan semakin berkembangnya teknologi robotika di tanah air lewat kreasi generasi muda.

KRI/KRCI 2007 baru saja digelar di Graha Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, 9-10 Juni 2007 lalu. Tahun ini pesertanya semakin banyak. Ada 80 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia yang mengajukan 138 proposal KRI dan 205 proposal KRCI. Itu peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebeumnya yang diikuti oleh 56 institusi (150 proposal KRI/90 proposal KRCI). Lalu siapa yang jadi pemenangnya? Simak dulu ceritanya berikut ini!

Graha ITS pada hari pembukaan, Sabtu (9/6), pemandangan membludaknya penonton tersaji di depan mata. Tiket berjumlah 1.000 lembar sold out dalam waktu kurang dari setengah jam. Mereka yang tidak kebagian tiket harus puas menonton lewat televisi yang disediakan panitia di luar area Graha ITS.

Di dalam ruangan, suasana tidak kalah panas. “Maju”, atau “Bantai!” kerap terdengar dari arah tempat duduk para suporter yang memberikan dukungan pada tim unggulannya. Teriakan-teriakan itu ditimpali bunyi genderang bertalu-talu. Dung… dung… dung…. Atribut spanduk di sekeliling lapangan hingga bendera almamater yang berkibar-kibar semakin menyemarakkan suasana. Kalau tak melihat robot yang sedang mengadu keterampilan di lapangan, mungkin orang akan menyangka suasana itu adalah pertandingan olahraga antarkampus.

Dalam pertandingan itu, masing-masing robot beradu cepat memasukkan pearl–istilah untuk cylinder blocks berdiameter 36 cm–ke dalam tonggak besi (yang berarti pulau). Tim yang paling banyak meletakkan pearl di pulau-pulau dalam lapangan berbentuk seperti sarang laba-laba, apalagi meraih bentuk victory, akan menjadi pemenang. Robot-robot yang terdiri dari satu robot manual dan maksimum tiga robot otomatis itu harus diprogram sedemikian rupa sehingga mereka mampu bekerja sama dan menyukseskan misi.

Penemuan dan penguasaan pulau itu adalah representasi tema KRI tahun ini, yaitu “Pencarian Pulau Komodo”, yang diselaraskan dengan tema kompetisi ABU Robocon 2007 tingkat Asia Pasifik di Vietnam, Agustus mendatang, yaitu “Halong Bay Discovery”.

Sebanyak 40 finalis KRI lolos seleksi bertanding dengan bersistem setengah kompetisi. Tiap pertandingan berdurasi tiga menit. Pertandingan semakin menarik ketika menginjak babak perdelapan final sampai kemudian invasi arek Surabaya terjadi di perempat final lewat kehadiran F4LCON (ITS), Q-Numb On (PENS-ITS), G-Rush (PENS-ITS), dan L4GE (Universitas Bhayangkara Surabaya).

Laga paling seru saat final berlangsung Minggu (10/6) siang. All PENS’s final antara G-Rush dan Q-Numb On memang sudah diprediksi sejak awal karena kedua robot tersebut memang tanguh. Ketika waktu habis dan skor 8-2 untuk kemenangan G-Rush, Firdaus, pengendali (driver) robot manual G-Rush, langsung menggelar sajadah dan melakukan sujud syukur di tengah lapangan.

Tim G-Rush tampil mengundang riuh tepuk tangan penonton. Antara driver dan robot manual kompak berjalan dengan kecepatan tinggi dan stabil mengambil pearl dan meletakkannya di pulau terluar. Ketika lawan menumpuk pearl lain di atasnya, robot manual G-Rush bahkan mampu memutar cakram untuk membaliknya. Sementara robot otomatis di lingkaran dalam, bekerja dengan baik mendeteksi pearl warna yang diharuskan, dan aktif bergerak meletakkannya di pulau terdalam (bagian victory).

Sensor warna itulah yang dipuji oleh Endra Pitowarno, ketua tim juri KRI 2007. “Dengan sensor warna itu, G-Rush bisa membedakan pearl miliknya dan bukan,” katanya pada Kampus. Untuk hal itu, G-Rush juga diganjar dengan tim dengan IT terbaik serta skor tertinggi. Lagi-lagi mahkota juara kembali digenggam oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk kesembilan kalinya, sekaligus meraih tiket maju ke ABU Robocon 2007.

Berbeda dengan KRI, KRCI mengacu pada Fire Fighting Robot Contest di Trinity College, AS. Dalam KRCI, pertandingan terbagi dalam empat divisi. Masing-masing divisi senior beroda, senior berkaki, expert single robot, dan expert swarm. Untuk KRCI tiap laga robot berdurasi 5 hingga 6 menit, di antaranya robot ditugaskan untuk mematikan api lilin yang diletakkan di ruangan secara acak sampai pada menemukan boneka.

Di sini, sensor-sensor semacam inframerah dan ultraviolet berperan besar untuk mendeteksi api. Ambil contoh, robot Ababil dari Universitas Brawijaya Malang mampu mendeteksi api dalam waktu kira-kira 12 detik, kemudian kipas yang dipasang meniupkan angin dan memadamkan api lilin dalam sekejap. Untuk keberhasilannya dalam tiga kali trial run, Ababil mendapat juara I untuk kategori senior beroda.

Minat robotika meningkat

Demi terciptanya robot yang bisa beraksi maksimal, beberapa peserta sudah mempersiapkan diri sejak akhir 2006. Sebab, kalau-kalau sang robot sampai tak mampu membuat satu poin pun, bisa-bisa martabat almamater ikut jatuh. Para mahasiswa yang kebanyakan berasal dari elektro, mesin, komputer, dsb., itu mulai sering ngendon di lab untuk ngulik sensor, motor, desain, dsb., mana yang pas. Tim dari Unikom adalah salah satu yang sering ngoprek sampai memutuskan memakai motor yang berasal dari mainan anak-anak, juga beberapa barang bekas, yang kemudian mengantarkan mereka menjadi juara. “Limbah yang diberi ‘kosmetik’,” kata Yusrilla Kerlooza, pembimbingnya seraya terkekeh.

Semua tim yang lolos tahap seleksi proposal mendapatkan dana operasional sejumlah Rp 4 juta per tim. Dana yang relatif tidak mencukupi itu membuat PT mendukung setiap wakilnya dengan tambahan dana. Puluhan juta digelontorkan demi usaha meraih kebanggaan masuk putaran final. ”Ada beban juga sih,” kata Aca, dari tim Predator ITB dalam divisi ekspert, yang berhasil meraih juara 2.

Menurut Menkominfo Muhammad Nuh, setidaknya ada enam manfaat yang bisa ditarik dari keikutsertaan mahasiswa di ajang ini. Pertama, peserta dituntut untuk mengenal persoalan dengan baik, yang tercermin dari aturan-aturan yang diberikan oleh panitia. Kedua, peserta dituntut untuk bisa merancang desain dari persoalan yang diketahuinya. Ketiga, kata Nuh, bagaimana para peserta bisa membuat rancangan desainnya menjadi kenyataan. Keempat, mengatur strategi dengan baik untuk bisa memenangkan pertandingan. Nilai kelima yaitu entertainment, dan keenam, nilai sportivitas dari para peserta.

Menurut Endra, kegiatan KRI/KRCI selain menarik sebagai hiburan, namun di balik itu juga terlihat potensi teknologi robotika di tanah air. Dibandingkan KRI pertama kali tahun 1993 yang hanya diikuti enam institusi, KRI/KRCI tahun ini mencerminkan minat robotika yang semakin meningkat. “Kualitas rata-rata peserta juga meningkat. Robot otomatis kebanyakan sudah bisa jalan. Kalau tahun lalu, kebanyakan masih manual saja,” kata Endra.

Menurutnya, seiring perhatian dari berbagai pihak semakin baik, maka mimpi kita membuat robot canggih jangan sampai sirna. “Robot-robot yang diciptakan mahasiswa-mahasiswa di ajang ini, bisa jadi bukti bahwa kita punya SDM berkualitas baik,” katanya.

Terkait dengan makin banyaknya peserta dari tahun ke tahun, Nuh mengatakan, rencana pemerintah untuk makin sering melakukan pelatihan-pelatihan robotika di daerah-derah yang akan dijadikan zonasi kontes. “Pemenang di masing-masing zona itu nantinya bisa dikirim ke tingkat nasional, dan gairah robotika semakin hidup,” katanya.***

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 4 )

Robot dan Nikmat Allah SWT

( apa hubunganya cobak ?? )
=======================

Hari ini, disore yang ini….entah kenapa yah…lagi sensi kali !!!
Waktu surfing di I-net dan ada kabar bagus dari perkembangan tim pembuatan robot yg canggih. Robot tsb udah bisa membedakan warna2 dan udah bisa mengikuti suatu gerakan disekitarnya. Hebat yah ??? Canggihkan ???? Dan tim tsb lagi membuat suatu perangkat yg bisa menerjemahkan dari ucapan seseorang menjadi bahasa tulis/text dan ngga tanggung2, habisnya sampek jutaan dolar dengan hasil yg belum seberapa.
Kalo dipikir2, kok canggih buatan Allah yah ?? Bayangin aja, tim itu lagi bingung buat penerjemah suara ke text dengan berjuta-juta keruwetan pula yg mengiringi,sedangkan kita bisa langsung nulis ke kertas semau kita apa yg telah kita dengar, dan bahkan kita bisa menulis tanpa kesulitan perbedaan logat dan frekuensi yg kita dengar…. ( itu salah satu kesulitan mereka ).
Kalo begitu, nikmat yg manalagikah yg kau dustakan atas Tuhanmu ??? hehhehe…..
Dan kalo mau kita renungkan sedikit saja, betapa banyaknya yg Allah berikan berupa nikmat2 yg berserakan tak terhingga disekitar kita.
Bisa kita ingat bagaimana orng akhirnya bisa membuat lensa untuk meniru mata manusia yang sebenernya sampai sekarangpun masih juga tidak sempurna. Belum lagi bagaimana manusia membuat suatu alat ( robot ) yg bisa berjalan spt layaknya manusia dan sampai sekarang juga belum terwujud. Ada lagi, bagaimana ruwetnya manusia berusaha membuat tandingan sang Otak karunia Allah dengan processor yg bahkan processor terbarupun ternyata belum ada yg bisa menyainginya……..
Entah, berapa trilyun lagi kejadian kecil spt itu yg sebenernya tidak terlalu kita perhatikan , padahal tanpa itu manusia gak bakalan bisa berlenggang kangkung dg enaknya di dunia ini.
Apakah untuk mengerti itu semua. Manusia kudu mempunyai sifat2 Tuhan ??? Tentu tidak mungkin……tetapi bagaimana bila justru sifat2 Tuhan bisa dilekatkan kepada kita atas kehendakNya ?? Itu persoalan lain tentunya….hanya segelintir saja tentunya yang bisa seberuntung itu. Apakah itu mungkin ??? Jawabnya tentu saja bisa. Sebagai bocoran kecil jika anda menginginkan itu adalah apa yg disebut sebagai jalan sufistik atau juga mempelajari tassawuf….. Pertanyaanya ialah apakah anda mau ?? Apakah anda tertarik ??? dan apakah anda bisa melaksanakan dengan sesadar-sadarnya ???
Ingat, mempelajari ke-sufi-an tidak harus dengan menyepi atau menyendiri di gunung-gunung atau gua-gua…. Masih ingatkah anda dg cerita mubaligh “Sari As Saqthi” ????
Ataukah anda belum pernah mendengarnya ??? demikian cuplikan sekilas legenda beliau :
Belaiu adalah seorang pedagang yang mengambil keuntungan tidak lebih dari 5% dari setiap barang dagangan-nya. Suatu saat beliau sedang sibuk melayani pelanggan dan beliau akan kedatangan tamu , seorang syekh yg turun gunung….. dan cobalah tebak apa sikap beliau ?? Beliau berkata “apa arti degala yg ia kerjakan? Akan sangat berbeda jika ia tinggal ditengah kerumunan dunia. Karena manusia adalahmahluk yg seharusnya mampu tinggal ditengah masyarakat. Tetapi, hendaknya selalu sibuk dg Allah, hingga tak sesaatpun Allah terlerai dari perhatianya” sehingga beliaupun kembali sibuk melakukan transaksinya.

Iiiihh….kalo takl pikir-pikir, mampu nggak yah diri ini bisa jadi seperti beliau ??? aawww….ppeenggeeenn………!!!!

( Pahamilah !!! tdk ada yg lebih kuat selain Allah dan manusia adalh mahluk teramat lemah dibawah kekuasaan dan keperkasaan-Nya. Akan tetapi, betapa manusia berani menentang Allah dengan pengingkaran2 yg selalu dilakukan. Bukankah itu suatu ‘keajaiban’ ??? ( <> ….)

Pengantar Robot ( Bagian 3 )

Festival Tahunan DigitalLife Consumer Electronics and Entertainment Expo



Semakin “Dekat” dengan Manusia
esain dan fungsi robot terus berkembang. Sekarang robot tidak hanya digunakan dalam industri. Tapi, juga membantu kerja manusia di rumah. Bahkan, ada robot yang dirancang untuk menggantikan kehadiran manusia. Berikut beberapa robot “rumahan” yang dipamerkan pada festival tahunan DigitalLife di New York, Amerika Serikat.

Spykee
Sesuai namanya, Spykee merupakan robot yang difungsikan sebagai “mata-mata” amatir. Di badannya tertanam kamera video, senter, telepon VoIP, dan 2 motor penggerak. Juga ada perangkat

seperti digital music player, loudspeaker, dan sound effect.

Sehingga, robot produksi Meccano ini juga bisa digunakan untuk menguping pembicaraan seseorang, mengambil foto, dan merekam video. Atau memperingatkan anda terhadap orang asing yang masuk ke wilayah anda.

Spykee adalah robot pertama di dunia yang bisa dikontrol via saluran internet. Bisa juga lewat sinyal WiFi dengan jangkauan 328 kaki. Pemilik Spykee bisa melihat apa yang “dilihat” robotnya. Media perantaranya melalui web cam dan “berbicara” melalui mulut robot berkat VoIP.

Cukup mungil, bukan? Sesuai untuk menjadi “mata-mata” mini yang andal. Mulai 27 November mendatang, satu unit Spykee bisa diperoleh dengan harga USD 299 atau sekitar Rp 2,7 juta.

ConnectR
Robot produksi iRobot ini berperan “menggantikan” kehadiran seseorang. Berguna untuk orang dengan kegiatan sibuk di luar rumah. ConnectR (baca:konektor) membuat seseorang seolah-olah berinteraksi secara fisik dengan anggota keluarga atau teman-temannya. Sementara itu, dia berada di tempat lain. Melihat, mendengar, serta berbicara melalui komputer atau laptop.

Prinsip kerja ConnectR kurang lebih sama dengan video streaming. Komponen pendukungnya adalah kamera video dan audio. Perangkat ini tertanam di badan robot. Kameranya mempunyai level zoom 16.7. Serta bisa merekam gambar dengan kemiringan 220 derajat.
Badan robot bisa diputar hingga 360 derajat. Pengguna bisa melihat aktivitas lawan bicaranya dari bebagai sudut. Tertarik? Sign-up melalui website iRobot dan isi survey mengenai ConnectR. Hingga akhir 2007, ConnectR dijual USD 199 atau sekitar Rp 1,8 juta. Tahun depan, harga naik menjadi USD 499 atau sekitar Rp 4,5 juta.

Looj
Robot berbentuk mirip dongkrak ini sebenarnya mempunyai tugas simpel. Tapi, bagi sebagian orang, bisa saja sangat menyusahkan. Apa itu? Membersihkan saluran atap. Untuk mengoperasikan Looj, pengguna memang tetap memanjat ke atap. Namun, tak perlu lagi susah-susah merayap di atap membersihkan daun-daun kering atau sampah lain yang bertebaran.

Cukup letakkan looj, dan lepaskan remote control yang menancap di bagian atas. Selanjutnya, tinggal gunakan remote control untuk menjalankan robot berwarna hijau ini. Looj pun akan bergerak bolak-balik menyingkirkan semua kotoran di atap.

Looj tersedia dalam 3 model. Tipe 120 dijual seharga USD 99 atau sekitar Rp 898 ribu. Tipe 130 yang dilengkapi holder, dibanderol USD 129,99 atau sekitar Rp 1,18 juta. Sementara tipe 150, dengan holder dan 2 baterai bisa dibeli dengan harga USD 169,99 atau sekitar Rp 1,54 juta. (rum/bs)Ê

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 2 )

Jepang Kenalkan Robot Berdansa

Robot berdansa (cvl.iis.u-tokyo.ac.jp)

Tokyo - Di Jepang, perkembangan robot memang cukup pesat. Mulai dari robot pembantu hingga robot pengganti dokter. Kini, robot yang mampu berdansa pun hadir.

Para ilmuwan dari University of Tokyo telah berhasil menciptakan robot yang bisa mengikuti gerakan penari manusia. Ya, robot yang bisa berdansa seperti layaknya manusia.

Pembuatan robot HRP-2 bipedal yang bisa berdansa tersebut digagas oleh Shin’ichiro Nakaoka dan dibantu oleh rekan-rekan dari universitas Tokyo. Teknologi yang digunakan adalah teknologi penangkap gerakan, sehingga gerakan dansa seseorang bisa terekam dan segera diikuti oleh sang robot.

Walau kemampuan robot itu bisa dikatakan tidak meragukan, namun ada beberapa hal yang menjadi problem. Yaitu mem-program sang robot agar tetap dapat mengikuti gerakan yang sulit namun dengan keseimbangan yang tetap baik.

Seperti dilansir Vnunet dan dikutip detikINET, Sabtu (11/8/2007), tak lama lagi, dunia akan menyaksikan robot tersebut menari tarian balet ‘Swan Lake’. Namun, menurut para ilmuwan, robot ini tidak bisa mengikuti melakukan balet yang seringkali loncat dan membiarkan kedua kakinya di udara beberapa kali.

Hingga saat ini, robot tersebut telah didemonstrasikan dan menari tarian tradisional Jepang, ‘Aizu-Bandaisan’ yang banyak mengunakan gerakan badan daripada kaki.

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 1 )

Teori ‘Otak Dengkul’ Bikin Robot Jalan Cepat


Runbot (Woergoetter dkk.)

Jakarta - Ilmuwan di Jerman berhasil menemukan cara untuk membuat robot berjalan mirip manusia. Bukan hanya mirip, robot ini pun bisa berjalan cepat dibandingkan robot serupa yang sudah ada.

Robot itu bernama Runbot, sebuah robot berkaki dua berukuran kecil yang bisa bergerak sejarak tiga kali panjang kakinya dalam satu detik. Ini hanya sedikit lebih lambat dari kecepatan manusia saat berjalan dengan cepat.

Robot ini menggunakan teori ‘otak dengkul’ yang dikemukakan pertama kali oleh NIkolai Bernstein pada era 1930-an. Teori itu pada intinya mengemukakan bahwa otak manusia (yang ada di kepala) tidak melulu memproses cara berjalan.

Otak, ujar Bernstein, hanya bekerja saat berjalan dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari lantai ke rumput, atau saat permukaan tidak rata. Selebihnya, kemampuan berjalan ditangani oleh ‘otak’ alias syaraf-syaraf di tulang punggung dan kaki, termasuk di dengkul.

Dengan menerapkan teori tersebut, Profesor Florentin Woergoetter dan tim dari Universitas Gottingen, Jerman, berhasil membuat Runbot. Tim Woergoetter mencakup ilmuwan dari berbagai latar belakang, termasuk Poramate Manoonpong, Tao Geng, Tomas Kulvicius dan Bernd Porr.

Bukan Robot Kikuk

Saat berjalan menuju sebuah tanjakan, Woergoetter mengatakan, ‘otak dengkul’ Runbot akan menganggap tidak ada masalah. Namun ketika tubuh Runbot terjatuh karena gaya gravitasi menariknya ke belakang sistem ‘otak atas’ Runbot akan mendeteksinya dan melakukan perubahan.

Selanjutnya, ujar Woergoetter, perubahan itu akan diterapkan ke ‘otak dengkul’ sehingga ‘otak atas’ tak perlu terus menerus melakukan proses. “Sulitnya pada robot, adalah menerapkan gerakan pada waktu yang tepat –dalam hitungan milidetik– agar tidak jatuh,” paparnya.

Runbot memiliki cara jalan yang berbeda dengan robot populer seperti Asimo, atau sejenisnya. “Robot-robot itu adalah pejalan kinematis, mereka berjalan selangkah demi selangkah dan memperhitungkan setiap sudut setiap milidetik,” ia menjelaskan.

Melalui teknologi kecerdasan buatan dan rekayasa robotika, Woergoetter mengatakan proses rumit itu memang bisa dilakukan. “Namun sangat kikuk. Manusia tidak berjalan seperti itu. Mesin-mesin besar itu menghentak bagai robot, kami mau membuat robot yang berjalan seperti manusia,” ujarnya.

Saat ini tim tersebut sedang memikirkan bagaimana menerapkan Runbot untuk membuat robot yang berukuran lebih besar. Runbot juga akan dikembangkan agar reaksinya lebih cepat dan lebih adaptif.

——————————————————————————————-

web design and animation (Bagian 5 )

Padding Untuk Tampilan Eksklusif

Padding atau space kosong cukup besar pengaruhnya untuk sebuah layout desain web. Ruang kosong mampu memberikan penonjolan pada content di dalam ruang kosong tersebut. Dalam ilmu komunikasi visual, istilah ruang kosong yang dinamakan whitespace adalah ruang dimana pembaca dapat mengistirahatkan indera visual sejenak atau “bernafas lega” dan melihat content di dalam whitespace secara lebih terkonsentrasi.

Sebuah analogi yang paling mirip adalah ketika kita berada di ruangan yang penuh sesak dengan barang. Kita akan merasa terhimpit, sesak, dan tidak nyaman. Akan sangat berbeda rasanya jika barang - barang tersebut tersusun dengan rapi, tidak terlalu sesak, dan seolah - olah kita masih dapat bernafas dengan lega di dalamnya.

Padding yang dalam dunia komunikasi visual dinamakan whitespace fungsinya adalah untuk memfokuskan mata pembaca pada tulisan yang berada di dalam space tersebut. Penggunaannya tentu saja untuk text ataupun grafis yang ingin ditonjolkan kepada pembaca.

Kesimpulannya, pemberian padding atau ruang kosong tidak akan menyiakan space, akan tetapi justru mampu membuat website tampil secara eksklusif dan pesan yang ingin disampaikan dapat tertampil dengan lebih menonjol.

web design and animation ( Bagian 4 )

PNG vs GIF

Artikel ini, mengajak anda menjelajahi dua pilihan utama dari format
gambar yang dapat dipakai dalam Web untuk menggambarkan graphic sederhana
berupa skema atau logo.

GIF
Graphics Interchange Format (GIF) dikembangkan pada tahun 1980 dan semakin
meluas penggunaanya.
Format GIF adalah format yang mengompress/memperkecil ukuran filenya
menggunakan algoritma yang disebut LZW
Nilai lebih dari GIf adalah dukungannya yang sangat luas dan muncul sebagai pilihan default untuk gambar sederhana pada web
Dibandingkan dengan yang lain(seperti PNG) GIF secara teknis tidak
begitu unggul,tetapi selama setahun ini berada di Web, mendukung
muncul dan berkembangnya PNG,ini tentu saja menjadi pilihan yang aman hingga saat ini.

Salah satu persoalan yang menyatakan disekeliling format GIF adalah
algorima LZW yang paten dilindungi USA oleh perusahan Unisys.
Perusahaan Unisys LZW berakhir diUSA 20 juni 2003. Hak paten LZW berakhir di
Kanada, Prancis, Italia, Jerman, Inggris dan Jepang.

PNG
(Portable Network Graphics) dikembangkan pada tahun 1995 dan menjadi rekomendasi W3C pada tahun 1996, dan telah berkembang pada hampir semua Web browser hingga tahun 1998.

PNG(Portable Network Graphics), sebuah file format untuk lossless,ptohotable,
yang diperkecil storage imagenya.PNG menyediakan patent-free
pengganti GIF dan juga dapat mengganti banyak menggunakan TIFF. mendukung Indexed-color,
grayscale,truecolor,plus optional alpha channel.

Untuk Web, PNG mempunyai tiga kelebihan dari pada GIF:
alpha channels (variable transparency)
cross-platfrom gamma correction (control untuk ketajaman/brightnes gambar)
dan color correction two-dimension interlancing( metode untuk progresif display).
PNG juga mengompres lebih baik dari GIF tiap2 case (5% sampai 25% pada type case)

Web Design And Animation( Bagian 3 )

Image Slicing mempercepat loading website?

Desain web dan kecepatan akses website terkadang menjadi dua hal yang kontradiktif. Web yang sarat dengan image berukuran besar tentu tampilannya akan lebih lambat daripada web yang hanya mengandung unsur text singkat. Padahal menurut survey yang dilakukan oleh Zona research (April, 1999) menyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser (atau memindahkan Address/URL ?) bila halaman Web yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik.

Untuk mengakalinya biasanya webmaster biasanya men-slice image (image slicing) menjadi dimensi yang lebih kecil. Pada artikel ini akan dijelaskan tentang apa itu image slicing.

Kemampuan Paralel Request Browser
Browser memiliki kemampuan untuk me-request pada web server secara paralel agar loading website lebih cepat dan kemungkinan kegagalan satu transaksi data akan digantikan secara cepat oleh transaksi yang lain.
Secara default Internet Explorer memiliki 4 paralel request. Sedangkan pada Firefox dan Opera kemampuan paralel download dapat di atur secara mudah tanpa mengkutak - katik registry.
Kemampuan request paralel inilah yang dimanfaatkan oleh para webmaster dengan men-slice image yang ditampilkan di web. Dengan maksud secara bersamaan browser akan berusaha mendownload beberapa image yang berbeda sekaligus sehingga loading halaman website menjadi lebih cepat. Sedangkan apabila image tersebut di tampilkan sebagai image tunggal maka hanya satu transaksi data yang terjadi.

Jangan terlalu banyak
Ada kalanya teknik image slicing ini malah memperlambat proses loading sebuah halaman web. Hal ini dikarenakan image di slice dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga dalam satu waktu browser diharuskan mendownload banyak gambar sekaligus. Hal ini menyebabkan kelambatan loading image karena semakin banyak image tersebut di slice, maka browser akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena proses negosiasi untuk mendownload banyak file akan lebih lama daripada mendownload sedikit file saja.

web design and animation ( Bagian 2 )

Merancang Navigasi Website

Navigasi pada sebuah website yang tertampil pada menu dan links adalah petunjuk bagi pengunjung terhadap halaman - halaman yang terdapat dalam website. Pengunjung akan semakin mudah menemukan halaman - halaman dalam website Anda jika menu - menu dan link yang ada tampil secara terstruktur. Sudah pasti pengunjung akan kesal apabila tidak mendapatkan halaman website yang ia cari gara - gara navigasi yang ruwet.

Rencanakan dengan Baik
Hal yang mutlak dilakukan sebelum mulai membuat sebuah web tentunya adalah pembuatan konsep dari website itu sendiri. Konsep tersebut akan memuat navigasi dasar dalam bentuk “tree view” (bercabang dan beranting) dari mulai konten yang bersifat umum hingga konten yang bersifat mendetail. Inilah garis besar navigasi dari situs yang akan dibuat.

Dimana Navigasi diletakkan
Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa navigasi akan membawa pengunjung dari hal - hal yang bersifat umum hingga hal - hal yang bersifat mendetail. Halaman utama (index) tentu saja akan memuat menu - menu pokok yang bersifat umum. Percabangan dari menu - menu inti tersebut dapat di letakkan pada halaman - halaman cabang dari index.
Alternatif lain, Anda dapat menggunakan javascript untuk menampilkan menu dan sub-menu sekaligus.

Konsisten
Sebisa mungkin jangan merubah letak menu pada setiap halaman web sehingga pengunjung lebih mudah menemukan menu - menu tersebut. Misalnya menu utama berada di atas, setelah itu pada halaman - halaman yang terdapat dalam menu utama dapat ditampilkan sub-menu di sebelah kiri atau kanan halaman.

Web Design And Animation ( Bagian 1 )

Tips untuk Web Design

Apakah para pengembang web memahami berapa lama orang akan mengunjungi websitenya?
Apakah kita adalah internet newbie atau pemasar berpengalaman, kita perlu memahami hal terbaik tentang website, disain menjadi bagian yang menyangkut sukses kenyamanan.

Berikut tips untuk kesuksesan sebuah web:

1. Navigasi
Kita pernah bahas bagian ini pada artikel merancang navigasi website

Ketika orang datang ke website kita mereka pada umumnya mencari sesuatu yang khusus.Misal resep untuk diet rendah, sehat dan mencarinya serta menyiapkannya kurang dari beberapa menit atau apa yang merupakan bisnis terbaik untuk dimulai secara online.
Apapun yang pengunjung inginkan, kita harus mempunyai jawaban untuk itu. Maka tanyakan pada diri kita,kenapa orang-orang datang ke website kita? Ketika kita mengetahuinya kemudian kita harus membuatnya gampang untuk mereka temukan apa yang mereka cari.

2. Grafis
Jika kita menjalankan suatu site profesional, dan tidak menggunakan grafis/gambar2 yang menyenangkan, maka jangan harap orang akan mau berlama-lama di website kita. Orang datang keweb
kita untuk mencari informasi. Tidak untuk klik suatu iklan atau mengasah otak saja.

Membuat website menjadi lingkungan menyenangkan bagi pengunjung untuk menikmatinya. Memikirkan seperti kita pergi ke mall. Kita ingin masuk suatugudang/ toko yang bersih, yang dipersiapkan, mempunyai layanan baik pada pelanggan dan produk yang sedang dicari. Website kita perlu mencerminkan hal ini. Jika ada apa yang kita harapkan didalamnya
seperti pengalaman berbelanja, pengunjung akan menikmati apa yang sedang mereka cari diwebsite kita.

3. Warna
Ya, bagian ini juga sudah kita bahas di artikel sebelumnya. (link)
Warna adalah pilihan perorangan, tetapi studi menunjukkan warna itu mempunyai suatu pengaruh pada emosi publik.
Jika kita mempunyai suatu lokasi investasi keuangan,
Pilih warna konservatif. Atau jika kita menjual materi pantai, maka pilihlah warna yang lembut.

E-Business ( Bagian 5 )

Inovasi dalam ekosistem

Sudah bukan rahasia lagi bila dunia bisnis saat ini semakin ruwet. Perusahaan tidak mungkin bisa berdiri sendiri lagi tanpa ditopang oleh pemain-pemain lain, mulai dari pemasok, distributor, sampai komplementor. Mengelola bisnis bukan saja sekedar mengelola organisasi internal, tetapi juga bagaimana mengelola hubungan-hubungan dengan pihak luar. Saya sudah menulis sebuah artikel tentang platform leadership yang merupakan sebuah pengantar tentang implikasi jaringan dalam bisnis terhadap strategi perusahaan. Artikel ini adalah pelengkap artikel tersebut, namun dengan berusaha melihat dari kaca mata lain: biologi.

Adalah Marco Iansiti (dari Harvard Business School) dan Roy Levien (seorang ahli biologi dan teknologi yang pernah bekerja di Microsoft dan Aldaron) yang berusaha menarik analogi dunia ekonomi berbasis jaringan dengan ekosistem. Pandangan mereka tersebut dituangkan dalam buku The Keystone Advantage. Lewat buku ini, mereka berusaha membandingkan platform leaders yang berhasil dan gagal, apa perbedaan antara keduanya, dan strategi apa pula yang harus dijalankan pemain-pemain gurem dalam ekosistem yang mereka namakan niche players.

Dua perusahaan menjadi contoh pembuka kasus: eBay dan Enron. EBay, seperti yang kita ketahui, sukses dari pertama kali diluncurkan sampai sekarang. Sementara Enron? Tak kalah terkenalnya dibanding eBay dan pernah manjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia, perusahaan ini jatuh dengan cepat. Persamaan keduanya? Keduanya sama-sama platform leaders. EBay dikelilingi oleh para pedagang dunia maya, pembuat perangkat lunak yang membangun software untuk membantu para pedagang dan pembeli di eBay, dan para partner promosi yang disebut sebagai affiliates. Jelas, di sini eBay adalah pusat dari ekosistemnya. Dan Enron? Enron juga menjadi pusat dari ekosistem karena perannya sebagai broker untuk bermacam-macam perdagangan, mulai dari energi listrik sampai jalur broadband.

Kedua pemain ini menempati posisi yang disebut sebagai hub. Sebuah hub, menurut Iansiti dan Levien, bukanlah titik pusat yang besar. Keunikan hub justru terletak pada massanya yang kecil relatif terhadap total massa ekosistem tersebut (massa di sini bisa dihitung dari pendapatan total, laba total, kapitalisasi aset, dlsb), namun memiliki kekuatan yang jauh melebihi total massa relatif mereka. Hub inilah yang berperan dalam menentukan arah pergerakan ekosistem, termasuk hidup dan mati keseluruhan anggota ekosistem. Hancurkan hub tersebut, hancurlah ekosistem. Beberapa contoh hub lainnya adalah Wal-Mart, Microsoft, Li & Fung, Yahoo!, Dell, dan contoh terbaru Google. Di Indonesia, para raksasa di bidang ritel seperti Matahari dan Hero, dan juga para operator di bidang telekomunikasi seperti Telkomsel juga menunjukkan potensi untuk menjadi hub.

Kembali ke eBay dan Enron. Kita sudah melihat persamaan mereka sejauh ini. Tetapi yang lebih penting lagi adalah perbedaan keduanya. Meski sama-sama menjadi hub di ekosistemnya, perilaku keduanya sangat berbeda. EBay memang menghasilkan keuntungan dari awal, tetapi eBay juga memberi kesempatan pemain lain dalam ekosistem tersebut untuk mengambil keuntungan. Sementara Enron kebalikannya. Enron sebisa mungkin menyerap semua keuntungan yang disediakan ekosistem tersebut untuk dirinya sendiri. Akibatnya, ketika kesehatan anggota ekosistem lainnya mulai terganggu, Enron mendapatkan dirinya semakin sulit mendapatkan keuntungan. Buah dari kesulitan tersebut adalah pembukuan kreatif yang menyebabkan runtuhnya Enron.

Di sini kita mendapat sebuah pelajaran berharga. Perusahaan yang menempati posisi hub tidak boleh terlalu rakus. Ya, mereka memang harus mendapatkan keuntungan, tetapi mereka juga harus menjaga kesehatan ekosistemnya secara keseluruhan. Hub yang bisa melakukan keduanya disebut sebagai keystone, sementara yang rakus seperti Enron disebut sebagai landlord. Yahoo! dan AOL pernah menjadi landlords sebelum meletusnya gelembung dot-com. Lewat posisi dominan mereka, kedua portal ini memeras para partner bisnis mereka. Ketika gelembung dot-com meletus, kedua pemain ini mendapatkan ekosistem mereka dalam bahaya karena banyak partner bisnis mereka kelimpungan dalam krisis. Untung saja Yahoo! bisa segera membalik strategi mereka dan berupaya menjadi keystone yang baik. AOL juga cukup cerdik dengan melakukan merger terhadap Time Warner terlebih dahulu. Namun posisi mereka sebagai pemain yang disegani di dunia dot-com sudah mulai tergeser.

Dari kaca mata ekosistem ini, bagaimana caranya menjaga kesehatan ekosistem? Kesehatan ekosistem bisa diukur dari 3 hal. Pertama, produktivitas ekosistem yang bisa diukur dari jumlah produk-produk inovatif yang dihasilkan ekosistem tahun demi tahun. Di sini, ekosistem software yang dikepalai Microsoft menunjukkan produktivitas yang tinggi. Kedua, ketangguhan (robustness) ekosistem, yang diukur dari ketahanan ekosistem tersebut menghadapi krisis demi krisis dan juga dari peningkatan jumlah anggota ekosistem. Di sini, lagi-lagi ekosistem software menunjukkan ketangguhannya karena pertumbuhan jumlah anggota ekosistem terus berlanjut meski harus melewati beberapa krisis ekonomi dan politik dunia. Ketiga, seberapa jauh ekosistem tersebut mendukung terciptanya para pemain niche yang bervariatif. Niche players, meski hanya pemain kecil, perannya amat menentukan. Karena besarnya jumlah pemain niche, secara keseluruhan mereka mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang banyak. Inovasi-inovasi dari niche players amat membantu menjaga kelangsungan hidup ekosistem karena variasi inovasi-inovasi tersebut membuat ekosistem mampu mengantisipasi perubahan lingkungan dan kebutuhan pasar. Kembali lagi ekosistem software menunjukkan keperkasaannya. Dengan semua alasan itu, apakah Anda masih heran mengapa Bill Gates adalah orang terkaya di dunia?

Tugas menjaga kesehatan ekosistem tersebut terletak pada pundak keystones. Mereka harus mampu membangun platform yang baik, yang harus terus-menerus diperbaiki sesuai dengan perkembangan lingkungan. Mereka juga harus membantu para pemain niche memanfaatkan platform tersebut, seperti eBay yang menyediakan fasilitas API (application programming interface) agar para programmer bisa mengakses database eBay untuk membuat aplikasi-aplikasi yang beragam. Selain itu, tentu saja, mereka harus membantu para pemain niche mendapatkan keuntungan yang lumayan agar mereka tidak mati atau berpindah ke ekosistem lain.

Selain keystones, landlords, dan niche players, masih ada lagi dominators. Berbeda dengan keystones yang hanya memiliki massa kecil dengan pengaruh besar, dominators ini memang memiliki massa besar untuk mendapatkan pengaruh yang besar. Posisi dominator biasanya dicapai dengan melakukan akuisisi terhadap para niche players atau menghasilkan komplementor sendirian. Ford, IBM, DEC, dan AT&T pernah menempati posisi tersebut. Akan tetapi ekosistem yang dipimpin oleh dominator umumnya tidak stabil karena para dominator jarang bisa menghasilkan inovasi yang variatif sebanyak yang dihasilkan ekosistem dengan beragam pemain niche. Ketika para dominator tidak mampu menciptakan produk yang sesuai kebutuhan pasar, ekosistem langsung terancam.

Teori ini memang masih belum sepopuler teori-teori inovasi dan strategi lainnya. Namun saya melihat pemakaian teori jaringan dan ekosistem dalam strategi dan inovasi di dunia bisnis akan terus mengalami peningkatan. Alasan utamanya tentu saja karena kita akan semakin menyadari kesalingtergantungan kita terhadap pihak-pihak lainnya dan adanya kemiripan antara organisme hidup dengan dunia organisasi. Kita bisa melihat perusahaan-perusahaan, terutama di bidang IT dan teknologi, yang mulai menerapkan strategi platform dan keystone ini secara sistematis dan terencana. Selain eBay, Amazon dan Google sudah berlomba-lomba merayu para pengembang perangkat lunak untuk mengakses API dan database mereka. Apa lagi tujuannya bila bukan menjadi hub yang memimpin sebuah ekosistem yang tangguh? Kelihatannya pertarungan di masa depan akan lebih banyak terjadi di tingkat ekosistem daripada di tingkat perusahaan.

——————————————————————————————

e-business ( Bagian 4 )

Definition of e-commerce


Definition

E-Commerce : merupakan satu set dinamis teknologi , aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan , konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang , pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

E-Business : merupakan kegiatan bernisnis di Internet yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (bail individual maupun instansi).

Positive and Negative

Dampak Positive E-Commerce dan E-Business:

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).

4. Melebarkan jangkauan (global reach).

5. Meningkatkan customer loyality.

6. Meningkatkan supplier management.

7. Memperpendek waktu produksi.

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)

…………………………………………………………………………………..

Dampak negatif E-Commerce dan E-Business :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines : Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA , DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.

E-Business ( Bagian 3 )

E-Business provider solution

Selamat datang di Saltanera Teknologi. Saltanera adalah sebuah perusahaan penyedia solusi e-business yang berada di Indonesia. Kami menyediakan solusi bagi organisasi-organisasi yang dinamis. Solusi yang kami berikan kepada setiap client tidak hanya berdasarkan atas sudut pandang teknologi, melainkan juga dilihat dari sudut pandang bisnis.

Saltanera selalu fokus untuk mencari cara-cara baru yang dapat menggabungkan teknologi yang ada saat ini untuk dapat meningkatkan nilai kompetitif dari client kami. Kami akan membantu setiap client untuk menjadi lebih baik, lebih efektif, dan lebih efisien melalui pemanfaatan teknologi.

Saltanera menawarkan produk dan solusi yang dapat membantu suatu perusahaan atau organisasi untuk menjalankan bisnisnya secara lebih responsif, dinamis, dan kompetitif. Solusi untuk enterprise yang kami sediakan adalah:

  1. Saltanera DynamicFlow - Solusi komprehensif Business Process Management (BPM) untuk merancang, membangun, menjalankan, mengontrol, dan mengoptimalkan proses bisnis yang terdapat pada perusahaan/organisasi Anda.
  2. Saltanera QualityPlus - Membantu perusahaan dalam pelaksanaan dan pemenuhan standar manajemen kualitas, yaitu ISO 9000.

Layanan Saltanera

Layanan-layanan yang kami sediakan ditujukan untuk mengatasi masalah klasik dalam bisnis: bagaimana meningkatkan performansi dan revenue secara efektif dan efisien. Layanan yang kami sediakan dapat dikategorikan dalam 3 jenis, yaitu:

  1. Layanan Teknologi
  2. Layanan Konsultasi
  3. Layanan Outsourcing

Resource bagi Developer

Saltanera DevSpace™ menyediakan berbagai resource bagi developer. Anda dapat memperoleh tutorial, artikel, dokumentasi, dan lain sebagainya.

Kontribusi Saltanera bagi Dunia Open Source

Sebagai kontribusi kepada komunitas open source, Saltanera meluncurkan proyek open source yang kami beri nama Klorofil Collaboration Project.

Tujuan dari proyek open source tersebut adalah untuk membantu berbagai organisasi, perusahaan, termasuk software vendor, dan developer yang ingin membangun aplikasi berskala enterprise dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.

E-busines ( Bagian 2 )

E-business Dan Dunia Maya

Fenomena eBusiness tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa mendatang. Secara ringkas, Mohan Sawhney mendefinisikan eBusiness sebagai:

“The use of electronic networks and associated technologies to enable, improve, enhance, transform, or invent a business process or business system to create superior value for current or potential customers”.

Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan (stakeholders).

Seperti halnya pepatah yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, eBusiness merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada “the creation of wealth” bagi sebuah perusahaan (harap diperhatikan bahwa eBusiness bukanlah merupakan tujuan, atau “Roma” yang dimaksud dalam pepatah terkait). Dengan kata lain, cakupan atau spektrum eBusiness dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masin-masing orang melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian eBusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).

Mohan Sawhney et.al., 2001

Dimensi WHAT
Banyak orang mempertukarkan istilah eBusiness dengan eCommerce. Secara prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan eCommerce; bahkan secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika eCommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, eBusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari eBusiness.

Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.

Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi eBusiness.

Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep eBusiness. Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan eBusiness.

Jika teknologi elektronik dan digital sudah diketemukan beberapa puluh tahun yang lalu, mengapa baru “booming” belakangan ini? Jawabannya adalah karena baru setelah tahun 1990-an inilah teknologi internet berkembang dengan pesatnya.

Secara “tidak terduga”, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga-lembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut. Dikatakan sebagai dunia maya karena arena ini tidak dapat dijamah atau diraih secara fisik karena terbentuk dari koneksi hubungan digital antar berbagai teknologi informasi (komputer dan telekomuniasi). Disamping itu, dunia maya tidak memiliki batas-batas geografis (borderless) seperti halnya planet bumi yang terbagi atas beberapa negara.

E-business ( bagian 1 )

Ukuran Keberhasilan E-business

E-Business is about 95% business and 5% technology. Secara implisit kalimat singkat tersebut telah menjelaskan esensi dari berkembangnya konsep manajemen baru yang dikenal dengan e-business. Kalimat singkat tersebut pada intinya menegaskan bahwa pertimbangan utama yang harus dipergunakan oleh para praktisi manajemen dalam menentukan apakah akan memanfaatkan tawaran-tawaran menggiurkan yang dijanjikan oleh e-business terletak pada pertimbangan seberapa besar potensi “bisnis” yang ditawarkan, bukan pada seberapa canggih teknologi yang berkembang. Jika bisnis bertujuan untuk mencapai apa yang dalam teori disebut sebagai wealth maximization (dan didalam praktek sehari-hari wealth sering diasosiasikan dengan profit atau keuntungan usaha), maka secara jelas e-business harus dapat paling tidak melakukan kedua hal di bawah ini:
1. Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan; dan
2. Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.

Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus di-deliver oleh e-business kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya (sesuai dengan rumus sederhana Profit = Revenue – Cost). Dalam kenyataannya, tentu saja tidak semua usaha dapat secara langsung dan terlihat berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut di atas, karena banyak dari manfaat atau value dari e-business yang bersifat intangible dan unquantifiable. Dalam bukunya “The Effective Measurements of IT Cost and Benefit Analysis”, Arthur Money dan Remenyi memberikan 16 kriteria yang harus diukur di dalam perusahaan untuk menentukan apakah konsep e-business yang diterapkan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada saat e-business belum diimplementasikan (manajemen bisnis konvensional).

Secara ringkas keenam-belas kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. The system’s ability to reduce overall costs
2. The system’s ability to displace costs
3. The system’s ability to avoid costs
4. The system’s ability to provide opportunity for revenue growth
5. The system’s ability to provide improved management information
6. The system’s ability to improved staff productivity
7. The system’s ability to provide capacity for increased volume
8. The system’s ability to reduce error
9. The system’s ability to provide competitive advantage
10. The system’s ability to catch up with competition
11. The system’s ability to provide improved management control
12. The system’s ability to provide improved management productivity
13. The system’s ability to provide improved staff morale
14. The system’s ability to provide an improved corporate image
15. The system’s ability to provide improved customer service
16. The system’s ability to improved client/server relationships

E-Learning ( Bagian 5 )

Peran Industri TI dalam Perkembangan E-Learning Secara Umum

E-learning berkembang dengan dukungan penuh teknologi informasi. Di sini lebih tepat kita menggunakan istilah “Teknologi Informasi atau TI“daripada sebatas istilah sempit “Software”. E-learning berkembang tidak sebatas karena munculnya teknologi-teknologi software baru melainkan lebih luas mencakup pula perkembangan teknologi perangkat komputer dan networking.

E-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi :

· Software

· Hardware & Networking/communication

Secara garis besar, kontribusi atau peran dari perusahaan-perusahaan atau vendor TI terhadap perkembangan implementasi e-learning dapat dikategorikan menjadi dua , yaitu sebagai :

· Technology Provider

· Service Provider

Technology Provider

Technology provider fokus pada pengembangan aplikasi e-learning dan platform berbasis web. Mereka mengembangkan software-software yang dibutuhkan baik untuk penyusunan material pembelajaran, hingga ke aplikasi pengelola sistem e-learning secara komprehensif. Technology provider mengembangkan software e-learning dan menjual lisensinya. Technology provider di bidang e-learning pun memiliki specialisasi yang berbeda, antara lain :

· Pengembang LMS -Learning Management System

Learning Management System (LMS) berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan, ujian/test yang telah disiapkan. LMS dilengkapi dengan katalog on-line sehingga pembalajar dapat mengakses, memilih dan menjalankan berbagai materi pelatihan yang ada. LMS mampu mencatat log atau tracking aktivitas setiap pembelajar yang memanfaatkan e-learning.

Beberapa pengembang LMS di dunia antara lain :

§ Web-CT

Web-CT merupakan salah satu leader di bidang e-learning software di dunia dengan spesialisasi untuk implementasi di institusi pendidikan.

§ BlackBoard

Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.

§ Plateau

§ Saba

§ SumTotal

§ Docent

§ Click2Learn

§ TEDS

§ RWD, dll

Beberapa contoh produk software di atas merupakan integrated package yang meman sudah didesain dan dikembangkan secara profesional dan siap diimplementasikan.

Sebenarnya instritusi penyelenggara e-learning baik institusi pendidikan maupun korporat dapat mengembangkan aplikasi LMS dari awal (from zero). LMS dapat dikembangkan sendiri dengan : VBScript, ASP, SQL Server atau Javascript, PHP, MySQL. Tetapi tentunya konsekuensi waktu, sdm, biaya perlu dipertimbangkan.

E-learning ( Bagian 4 )

Manfaat E-learning

Secara singkat, e-learning memberikan manfaat sebagai berikut :

· Fleksibel

E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak. Bagi yang tidak memiliki koneksi internet, e-learning didistribusikan melalui movable media spe CD/DVD. Di samping itu pembelajar saat ini dapat pula memanfaatkan mobile technology seperti notebook, pda, atau telepon selular untuk mengakses e-learning. Fleksibiltas di dukung juga karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan sambungan internet / hot spot gratis menggunakan wi-fi atau wimax.

· Belajar Mandiri

E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management System).

· Efisiensi Biaya

Banyak efisiensi biaya bisa didapatkan dengan e-learning. Bagi penyelenggara, dalam hal ini universitas misalnya, biaya yang bisa dihemat antara lain :

Biaya administrasi pengelolaan (biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya dosen pengajar dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan),

Penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan ruang kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).

Bagi pembelajar, seperti dijelaskan di depan, efisiensi biaya transportasi dan akomodasi dapat diperoleh. Di sektor bisnis/korporat misalnya, apabila sebuah perusahaan skala nasional dengan cabang di bebagai propinsi akan memberikan pelatihan bagi karyawannya dari seluruh cabang di Indonesia. Berapa biaya transportasi dan akomodasi yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan tersebut ?. Para karyawan pun terpaksa harus meninggalkan pekerjaan untuk mengikuti pelatihan. Berapa produktivitas yang hilang dengan mengikuti pelatihan secara konvensional. Dengan e-learning, material pelatihan dapat didistribusikan baik secara on-line maupun off-line ke seluruh cabang yang ada.

e-learning ( Bagian 3 )

Penerapan e-Learning dengan Model Motivasi Komunitas

teknodik.gifCeritanya, saya mencoba membuat model berdasarkan strategi-strategi yang saya lakukan dalam implementasi e-Learning, khususnya untuk IlmuKomputer.Com dan beberapa sistem e-Learning lain. Dan jadilah formulasi sederhana bernama Model Motivasi Komunitas alias Community Motivation Model. Saya bungkus formulasi tersebut dalam suatu penelitian sederhana yang saya propose sebagai penelitian individu pada Diklat Peneliti LIPI tahun 2006. Nggak nyangka, dengan judul penelitian ini saya mendapat penghargaan menjadi peneliti terbaik pada Diklat Peneliti LIPI itu …hehehe (narsis mode on). Nah seperti biasa daripada paper 17 halaman ini nongkrong terus di hard disk, tahun ini saya coba kirimkan ke jurnal ilmiah Teknodik yang diterbitkan oleh Pustekkom, Depdiknas. Alhamdulillah atas bantuan teman-teman di Pustekkom (thanks pak Ade, pak Uwes dan pak Gatot ;) ), bisa cepat masuk di Jurnal Teknodik edisi Agustus 2007, tepatnya No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007. Nah, daripada juga cuman sedikit dibaca orang di jurnal teknodik, saya share sekalian di blog ini …

Paper saya susun dalam bentuk standard penelitian ilmiah, yaitu pendahuluan, metodologi penelitian, proposed model (model motivasi komunitas), hasil dan pembahasan, dan terakhir penutup. BTW, saya sedang membuat satu tulisan lagi tentang teknik dan metode penelitian untuk skripsi, dan saya akan jadikan penelitian ini sebagai contoh penelitian. Hanya mungkin perlu saya perbaiki format penulisan paper (makalahnya) menjadi format skripsi. Ok mohon sabar menunggu untuk artikel yang satu ini )

Kembali ke tulisan di jurnal, saya mengambil latar belakang adanya masalah di dunia penerapan e-Learning. Menurut sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar di Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang menggunakan konsep eLearning. Ketika eLearning itu diwajibkan kepada mereka, 30% menolak untuk mengikutinya [Dublin & Cross, 2003]. Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti eLearning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir [Delio, 2000].

Nah dari sini, saya approach dengan Model Motivasi Komunitas yang saya buat. Model inilah yang sebenarnya dulu saya terapkan untuk IlmuKomputer.Com dan juga di e-Learning lain. Saya analisa data-data dari hasil pengujian modelnya. Saya uji dan buktikan apakah relasi-relasi antar Konsep atau Subkonsep di Model Motivasi Komunitas tersebut terbukti. Jangan lupa melihat bagian Metodologi Penelitian di makalah untuk menelusuri tahapan penelitian yang saya lakukan. Nah hasil analisanya sendiri secara lengkap ada di bagian Hasil dan Pembahasan. Sebenarnya yang saya lakukan sangat sederhana, disamping variable yang saya uji juga tidak terlalu banyak, tapi paling tidak proses dan tahapan penelitian ilmiahnya tergambar secara jelas. Ini mungkin yang menjadi faktor utama para reviewer di Diklat Peneliti LIPI memberi grade bagus )

e-learning ( Bagian 2 )

Perkembangan Software E-learning di Indonesia

Pengembangan software e-learning di Indonesia saat ini tampak semakin banyak dilakukan baik oleh institusi-institusi pendidikan untuk kepentingan intern proses belajar-mengajarnya, maupun oleh para vendor profesional untuk kepentingan komersial.

Di bidang pendidikan semakin banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia mulai mengembangkan dan mengimplementasikan e-learning untuk melengkapi pola pembelajaran konvensional yang ada. Pengembangan pada umumnya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga sebagai implementator, integrator dan penyedia layanan komunikasi. SDM intern di institusi tersebut lebih memfokuskan pada pengembangan content atau materi pembelajaran yang akan disampaikan melalui e-learning tersebut.

Salah satu contoh perkembangan e-learning di bidang pendidikan seperti dilansir Detikinet (21/11/2005) :

Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan 20 puluh universitas dari 11 negara di Asis yang tergabung di proyek School of Internet (SoI) Asia, meluncurkan platform Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh generasi terbaru, yang pertama di dunia menggunakan teknologi multicast IPv6. Distance Learning dilaksanakan melalui perkuliahan, seminar, workshops, dan event khusus, baik secara real-time (langsung), maupun secara archived (terekam). Universitas-universitas yang jadi anggota, saling berbagi pengetahuan dan tenaga pengajar untuk keperluan mahasiswa-mahasiswa di 20 universitas ini

Untuk kepentingan komersial, semakin banyak pengembang software di Indonesia yang mengembangkan produk-produk software pembelajaran interaktif yang dapat mendukung e-learning. Beberapa produk yang ada di pasaran dikembangkan dengan konsep yang beragam. Beberapa produk dikembangkan dengan mengacu pada kurikulum pendidikan formal yang berlaku sehingga produk tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dimanfaatkan di institusi pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pengembang lain memilih mengembangkan produk pembelajaran dengan materi yang bersifat lebih umum.

e-learning ( Bagian 1 )

Dukungan Open Source untuk E-Learning

Jangan lupa bahwa produk-produk software e-learning dari berbagai vendor seperti dijelaskan di atas merupakan produk proprietary, sehingga untuk mengimplementasikannya tentunya dibutuhkan investasi dan biaya yang tidak kecil. Komponen investasi terbesar pada umumnya pada kepemilikan lisensi software-software e-learning yang dibutuhkan, baik sistem operasi, aplikasi LMS maupun software authoring untuk desain dan penyusunan material pembelajarannya

Apabila diinginkan efisiensi maka salah satu pilihan adalah pemanfaatan OpenSource software. Cukup menggembirakan bahwa komunitas opensource di dunia ternyata juga telah mulai mengembangkan berbagai aplikasi e-learning.

Dibidang LMS, ada beberapa produk opensource yang telah dikembangkan antara lain :

· A-LMS

· Anemalab

· Forel E-Learning LMS

· OLMS

· ILIAS, dll

Untuk pengembangan content atau material pembelajaran, dapat dimanfaatkan berbagai program authoring di platform Linux seperti : DrawSWF, OpenOffice Impress, dll.

Bagi institusi pendidikan di Indonesia, sejalan dengan program IGOS (Indonesia Goes to Open Source) yang merupakan program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian opensource, semestinya berani untuk mulai memanfaatkan software-software opensource dalam mengembangkan e-learning di institusinya. Kreatifitas, kemandirian dan tentunya efisiensi akan lebih dirasakan dengan memanfaatkan opensource

Sistem Informasi Manajemen ( Bagian 5 )

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet

Intisari
Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) adalah sistem informasi berbasis intranet yang bertujuan menatausahakan barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan sistem informasi ini lebih memudahkan LIPI dalam mencapai tujuan dan fungsi dari penatausahaan barang. Sistem berbasis intranet memungkinkan pengecekan dan pengawasan secara langsung melalui jaringan komputer dari organisasi penatausahaan paling atas ke yang paling bawah. Pembuatan sistem informasi ini berpedoman pada buku dari BAKUN (Badan Akuntansi Negara). SIMA menyediakan bermacam-macam fasilitas untuk proses penatausahaan barang, meliputi pengkodean barang inventaris, pembuatan buku inventaris, pencarian data barang, mutasi dan pemutihan barang, opname fisik dan pembuatan laporan. SIMA dibangun dengan perangkat lunak open source yang menggunakan bahasa pemograman PHP dan manajemen basis data dengan PostgreSQL, serta menggunakan komputer server berbasis LINUX

Kata kunci
Sistem informasi, aset, intranet, PHP, PostgreSQL.

1. Pendahuluan
Teknologi komputasi client-server khususnya yang menggunakan teknologi internet/intranet dan teknologi basis data semakin berkembang pesat, sejalan dengan itu kebutuhan akan aplikasi sistem informasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu juga semakin meningkat.
Fasilitas internet dengan perangkat teknologi penunjangnya memungkinkan dikembangkannya sistem informasi manajemen aset yang memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kemudahan dalam mendistribusikan program aplikasi, mudah dan praktis karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran informasi.
Manajemen aset adalah bagian atau komponen dari Lembaga/Departemen yang memberdayakan aset-aset tetap yang dimiliki sesuai dengan fungsi dan kegunaannya (LIPI, 2001). Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) adalah sebuah sistem informasi berbasis web/intranet untuk mengelola data-data seluruh aset tetap yang dimiliki oleh setiap puslit di lingkungan LIPI. Dari sistem ini diharapkan pemeliharaan terhadap aset-aset penting yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penelitian menjadi lebih terkontrol, dan semua potensi yang dimiliki puslit khususnya aset tetap dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kegiatan penelitian

2. Teknologi Pengembangan Web

Teknologi yang digunakan dalam pemrograman web dibagi menjadi dua yaitu server side dan client side. Pada server side, perintah-perintah program dijalankan di server dan dikirimkan ke browser sudah dalam bentuk HTML. Sedangkan client side, proses akan dilakukan di web browser. Biasanya client side digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi user tetapi data yang ditampilkan tetap dan seragam.
Aplikasi web berjalan pada protokol HTTP, dan semua protokol di internet selalu melibatkan antara server dan client. Ketika seseorang mengetikkan suatu alamat di browser, maka browser akan mengirimkan perintah tersebut ke web server. Jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung perintah server side maka server web akan menjalankan dahulu program tersebut lalu mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML sehingga dapat diterjemahkan oleh browser. Sedangkan jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung file client side maka oleh server file tersebut akan langsung dikirimkan ke browser.

2.1. PHP
PHP merupakan salah satu jenis scripting language yang dieksekusi pada sisi server, atau biasa disebut server-side scripting merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling populer yang dapat dijumpai di Internet.
Fasilitas PHP yang paling kuat dan pasti adalah integrasinya dengan mesin database yang membuat halaman dengan dukungan database dengan mudah.
PHP termasuk dalam HTML-embedded , artinya code php dapat kita sisipkan pada sebuah halaman HTML. Untuk mengetahui bahwa baris - baris HTML merupakan suatu script php maka digunakan pasangan tag. Tag yang dapat digunakan untuk menyatakan script php adalah
 < ? … ?>
 < % … %>
 < ?php … ?>
Diantara ketiga ini tag ketiga merupakan tag yang paling aman karena memberikan tanda yang lebih jelas dan pada umumnya dimengerti oleh web server (Yudhi Purwanto, 2000).
Beberapa hal yang terkait dengan penulisan file PHP yaitu
a. File PHP merupakan file teks biasa sehingga dapat dituliskan dengan editor teks biasa seperti Notepad, namun akan lebih baik jika anda menggunakan editor PHP khusus seperti PHPEd atau PHP Coder
b. Seluruh blok skrip PHP harus berada di antara tag pengapit < ?php … ?> atau tag < ? … ?>. Tag ini dapat juga diganti dengan tag < ’script’>, ditambah dengan atribut language yang diberi value PHP. Serta dapat dituliskan pula dengan tag pengapit (delimiter) ASP < %… %>.
c. Setiap statement harus dipisahkan dengan tanda titik koma ( ; )
d. Semua file yang mengandung skrip PHP harus disimpan dalam format PHP File (*.php, *.phtml atau *.php3)

3. Arsitektur SIMA
SIMA menerapkan arsitektur client-server three-tiers, dimana Application web Server akan bertindak sebagai middle-tier yang menyediakan seluruh aplikasi yang diperlukan client sebagai front-end untuk berinteraksi dengan database server sebagai back-end.
SIMA dibangun dengan menggunakan perangkat lunak yang bersifat open source. Pada sisi application server akan menggunakan PHP dan Apache. Sedangkan sisi database server menggunakan Database PosgreSql yang berjalan dibawah sistem operasi Linux.

4.Diagram Alur Data (Model Fungsional)

Diagram alur data merupakan model fungsional SIMA. Diagram ini menggambarkan Sistem Informasi Manajamen Aset yang artinya hanya menggambarkan proses-proses yang berlangsung di perangkat lunak SIMA untuk lingkungan unit pengurus barang (UPB).
Secara keseluruhan diagram terdiri dari 3 proses sebagai berikut :
1. Opname Fisik Barang Inventaris, petugas inventaris melakukan opname fisik barang inventaris ke setiap ruangan. Hasil dari operasi fisik ini berupa data-data barang inventaris (alat dan bahan) mengenai keberadaan barang, kondisi barang, dan perubahan data barang, data buku perpustakaan.
2. Pencatatan Data Barang, berdasarkan hasil dari opname fisik barang inventaris, perubahan-perubahan yang terjadi (barang masuk/keluar, atau perubahan data barang) akan dicatat ke buku inventaris peralatan dan bahan, daftar inventaris lain (DIL) , daftar Inventaris Ruangan (DIR) dan kartu inventaris barang (KIB – Tanah, Gedung dan Alat Kendaraan Bermotor. Jika terjadi mutasi barang dari hasil opname fisik maka akan dicatat ke buku mutasi barang
3. Pembuatan Laporan-laporan, berdasarkan data buku inventaris yang telah diupdate dari hasil opname pisik, akan dihasilkan laporan hasil opname fisik barang inventaris (LOFBI), laporan Buku Inventaris, Laporan Posisi Awal (LPA) dan Laporan tahunan inventaris (LTI). Dari buku mutasi dan buku inventaris juga akan dihasilkan laporan mutasi barang triwulan (LMBT I - IV).

Gambar 1. Diagram Alur Data SIMA

Gambar 1. Diagram Alur Data SIMA

5. Diagram Entity-Relationship (Model Objek)
Database disimpan pada server “Gryfindor�? dengan nama database “sima�?, terdiri dari 23 tabel yang disusun secara relasional dengan proses normalisasi.
Diagram Entity-Relationship (D-ER) merupakan model objek/statis yang menggambarkan struktur hubungan antar tabel untuk memudahkan menganalisa relasionalitas tabel-tabel tersebut. Detail entity (tabel) dengan atribut (field) dari SIMA dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 3. Modul-modul SIMA

Gambar 3. Modul-modul SIMA

6. Modul-modul dan Kelompok Pengguna SIMA (model keamanan)
SIMA terdiri dari tiga modul utama, yaitu referensi, inventarisasi barang dan pelaporan. Masing-masing modul memiliki sub-sub modul seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.

Gambar 3. Modul-modul SIMA

SIMA memiliki 5 kelompok pengguna yang disusun berdasarkan tingkatan akses terhadap tabel-tabel database, yaitu :
• admin - administrator sistem
memiliki otoritas penuh (tambah, edit dan hapus) pada tabel-tabel kelompok referensi
• operator - petugas inventaris
memiliki otoritas penuh (tambah, edit dan hapus) untuk tabel-tabel kelompok inventarisasi barang.
• eselon - Kapus, Kabag dan Kabid
memiliki hak akses untuk melihat data referensi dan data inventarisasi barang, serta melihat dan mencetak laporan-laporan
• ppbi - ppbi wilayah dimana upb berada
memiliki hak akses untuk melihat beberapa data referensi serta melihat dan mencetak data inventaris yang perlu dilaporkan oleh UPB (Unit Pengurus Barang) ke PPBI (Pembantu penguasa Barang Inventaris).
• guest - pengguna biasa
memiliki hak akses untuk melihat beberapa data referensi dan beberapa data inventaris barang.

7. Implementasi Program Aplikasi
Aplikasi SIMA diawali dengan login ke sistem untuk menjamin keamanan data serta pengaturan akses database sesuai dengan kelompok pengguna.

Gambar 4. Dialog Tampilan Awal SIMA

Gambar 4. Dialog Tampilan Awal SIMA

Gambar 4 merupakan halaman awal yang tampil pada saat pemakai berhasil login ke SIMA. Pada bagian atas terdapat menu-menu utama. Pada bagian kanan atas terdiri dari tombol petunjuk yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengoperasikan SIMA, kontak administrator lewat e-mail, serta link ke situs LIPI. Di kanan bawah terdapat tombol untuk logout dari SIMA. Pada tengah halaman merupakan halaman display untuk menampilkan form-form yang diperlukan.

7.1 Struktur Menu
Operasional SIMA melalui menu-menu utama yang masing-masing memiliki sub-sub menu pilihan. Menu-menu utama ini dibuat dengan model menu bar yang berbentuk tombol-tombol, sedangkan sub-sub menu dibuat dengan model link. Menu utama SIMA terdiri dari 6 menu untuk operasional sistem dan 1 menu petunjuk/manual. Setiap kelompok pengguna memiliki sub-sub menu yang tidak sama tergantung dari hak akses mereka terhadap tabel-tabel dalam database.

7.1.1. Menu Lihat Data
Menu lihat data digunakan untuk melihat data secara langsung tanpa perlu terjadi seleksi atau filter data. Diagram berikut menunjukkan sub-sub menu yang terdapat pada menu Lihat Data

Diagram 1. Struktur Menu Lihat Data

Diagram 1. Struktur Menu Lihat Data

7.1.2. Seleksi Data
Menu Seleksi data digunakan untuk melihat data dengan harus melakukan seleksi atau filter data. Diagram berikut adalah sub-sub menu yang terdapat pada menu Seleksi Data

Diagram 2. Struktur Menu Seleksi Data

Diagram 2. Struktur Menu Seleksi Data

7.1.3. Cari Data
Menu Cari data digunakan untuk melakukan pencarian. Diagram berikut adalah sub-sub menu yang terdapat pada menu Cari Data.

Diagram 3. Struktur Menu Cari Data

Diagram 3. Struktur Menu Cari Data

Gambar 5. contoh form pencarian data dengan kriteria

Gambar 5 adalah salah satu contoh form pencarian data barang inventaris – peralatan dengan beberapa kriteria pilihan (berdasarkan nama alat, merk/type, tahun anggaran, lokasi barang dan kondisi barang). Kriteria-kriteria ini dapat diisi untuk mendapatkan data dengan filter yang diinginkan, atau tidak memilih / dikosongkan sama sekali jika akan melihat seluruh data.

7.1.4. Tambah Data
Menu Tambah data digunakan untuk mengisi dan menambah data. Diagram berikut menjelaskan sub-sub menu yang terdapat pada menu Tambah Data.

Diagram 4. Struktur Menu Tambah Data

Diagram 4. Struktur Menu Tambah Data

Salah satu contoh tampilan pengisian data diperlihatkan pada gambar dibawah ini, yang memperlihatkan form untuk mengisi data buku inventaris peralatan.

Gambar 6. Contoh Form Pengisian Buku Inventaris Peralatan” title=”
Gambar 6. Contoh Form Pengisian Buku Inventaris Peralatan” height=”272″ width=”359″>

Gambar 6. Contoh Form Pengisian Buku Inventaris Peralatan

7.1.5. Laporan
Menu Laporan digunakan untuk melihat dan mencetak laporan-laporan. Diagram 5 menunjukkan sub-sub menu laporan yang dapat dilihat dan dicetak dalam format Adobe Acrobat.

Diagram 5. Struktur Menu Laporan

Diagram 5. Struktur Menu Laporan

Gambar 7 adalah contoh bentuk laporan yang dihasilkan dari menu laporan. Laporan diberikan dalam format Acrobat Reader. Petunjuk penggunaan Acrobat Reader disediakan pada manual sistem melalui menu Petunjuk.

Gambar 7. Contoh Laporan Mutasi Barang Triwulan dalam format Acrobat Reader

Gambar 7. Contoh Laporan Mutasi Barang Triwulan dalam format Acrobat Reader


7.1.6. Administrasi User

Menu Administrsi User digunakan untuk mengatur pengguna SIMA. Tipe admin memiliki otoritas tertinggi dalam mengatur pengguna sistem, antara lain dapat melakukan penambahan dan penghapusan data pengguna, mengganti tipe kelompok serta mengganti password pengguna. Sedangkan bagi pengguna hanya memiliki otoritas untuk mengganti passwordnya saja.


7.1.7. Petunjuk

Menu petunjuk berfungsi sebagai user manual yang berjalan dalam format Adobe Acrobat. Tujuan dibuat menu ini adalah untuk memberi kemudahan bagi pengguna berupa informasi-informasi dalam mengoperasikan SIMA. Diagram berikut adalah petunjuk-petunjuk yang disediakan.
Diagram 6. Struktur Menu Petunjuk
Diagram 6. Struktur Menu Petunjuk
Gambar 8. Contoh Manual SIMA dalam format Acrobat Reader

Gambar 8. Contoh Manual SIMA dalam format Acrobat Reader

Penutup
Dengan dibangunnya suatu Sistem Informasi Manajemen Aset secara online di intranet, maka beberapa proses dalam kegiatan penatausahaan dan inventarisasi dapat diintegerasikan menjadi suatu sistem yang terkomputerisasi, dengan bentuk tampilan yang mudah digunakan oleh beberapa tipe pengguna. Bagi pengguna yang bertindak sebagai operator (tim inventaris ), sistem memberikan kemudahan dalam beberapa hal seperti : pencatatan data, pendataulangan (sebagai hasil dari kegiatan opname fisik, mutasi,pemutihan), penghitungan jumlah dan nilai barang untuk keperluan manajemen aset LIPI selanjutnya secara keseluruhan serta pembuatan laporan. Untuk pengguna pada level guest (tamu), sistem memberi kemudahan dalam akses pencarian barang, dengan memberikan beberapa model kriteria pencarian. Sementara untuk tipe pengguna eselon, sistem memberi kemudahan dalam akses pencarian barang dan akses untuk melihat laporan.
Kemudahan yang diberikan oleh sistem ini, diharapkan sedikit demi sedikit dapat menghilangkan kekurangan yang didapat saat kegiatan penatausahaan dan inventarisasi dilakukan secara manual sebelum ini, meski tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa proses manual yag harus tetap diberlakukan.
Penggunaan perangkat lunak berbasis open sources ( php, postgreSQL dan linux server ) dalam pembangunan Sistem Informasi Manajemen Aset ini, memungkinkan untuk meminimasikan biaya pembangunan sistem, meski dari sisi lain perlu ada peningkatan sumber daya manusia baik bagi pengguna operator maupun pengguna yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan sistem secara keseluruhan (administrator).