Senin, 17 Desember 2007

Unjuk Gigi Pembuat Robot

Singkirkan pikiran bahwa robot sekadar mainan untuk anak kecil. Di Kompetisi Robot Indonesia (KRI)/Kompetisi Robot Cerdas Indonesia (KRCI), robot-robot buatan mahasiswa diadu dan memukau penonton tua dan muda. Selain menarik sebagai hiburan, muncul harapan semakin berkembangnya teknologi robotika di tanah air lewat kreasi generasi muda.

KRI/KRCI 2007 baru saja digelar di Graha Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, 9-10 Juni 2007 lalu. Tahun ini pesertanya semakin banyak. Ada 80 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia yang mengajukan 138 proposal KRI dan 205 proposal KRCI. Itu peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebeumnya yang diikuti oleh 56 institusi (150 proposal KRI/90 proposal KRCI). Lalu siapa yang jadi pemenangnya? Simak dulu ceritanya berikut ini!

Graha ITS pada hari pembukaan, Sabtu (9/6), pemandangan membludaknya penonton tersaji di depan mata. Tiket berjumlah 1.000 lembar sold out dalam waktu kurang dari setengah jam. Mereka yang tidak kebagian tiket harus puas menonton lewat televisi yang disediakan panitia di luar area Graha ITS.

Di dalam ruangan, suasana tidak kalah panas. “Maju”, atau “Bantai!” kerap terdengar dari arah tempat duduk para suporter yang memberikan dukungan pada tim unggulannya. Teriakan-teriakan itu ditimpali bunyi genderang bertalu-talu. Dung… dung… dung…. Atribut spanduk di sekeliling lapangan hingga bendera almamater yang berkibar-kibar semakin menyemarakkan suasana. Kalau tak melihat robot yang sedang mengadu keterampilan di lapangan, mungkin orang akan menyangka suasana itu adalah pertandingan olahraga antarkampus.

Dalam pertandingan itu, masing-masing robot beradu cepat memasukkan pearl–istilah untuk cylinder blocks berdiameter 36 cm–ke dalam tonggak besi (yang berarti pulau). Tim yang paling banyak meletakkan pearl di pulau-pulau dalam lapangan berbentuk seperti sarang laba-laba, apalagi meraih bentuk victory, akan menjadi pemenang. Robot-robot yang terdiri dari satu robot manual dan maksimum tiga robot otomatis itu harus diprogram sedemikian rupa sehingga mereka mampu bekerja sama dan menyukseskan misi.

Penemuan dan penguasaan pulau itu adalah representasi tema KRI tahun ini, yaitu “Pencarian Pulau Komodo”, yang diselaraskan dengan tema kompetisi ABU Robocon 2007 tingkat Asia Pasifik di Vietnam, Agustus mendatang, yaitu “Halong Bay Discovery”.

Sebanyak 40 finalis KRI lolos seleksi bertanding dengan bersistem setengah kompetisi. Tiap pertandingan berdurasi tiga menit. Pertandingan semakin menarik ketika menginjak babak perdelapan final sampai kemudian invasi arek Surabaya terjadi di perempat final lewat kehadiran F4LCON (ITS), Q-Numb On (PENS-ITS), G-Rush (PENS-ITS), dan L4GE (Universitas Bhayangkara Surabaya).

Laga paling seru saat final berlangsung Minggu (10/6) siang. All PENS’s final antara G-Rush dan Q-Numb On memang sudah diprediksi sejak awal karena kedua robot tersebut memang tanguh. Ketika waktu habis dan skor 8-2 untuk kemenangan G-Rush, Firdaus, pengendali (driver) robot manual G-Rush, langsung menggelar sajadah dan melakukan sujud syukur di tengah lapangan.

Tim G-Rush tampil mengundang riuh tepuk tangan penonton. Antara driver dan robot manual kompak berjalan dengan kecepatan tinggi dan stabil mengambil pearl dan meletakkannya di pulau terluar. Ketika lawan menumpuk pearl lain di atasnya, robot manual G-Rush bahkan mampu memutar cakram untuk membaliknya. Sementara robot otomatis di lingkaran dalam, bekerja dengan baik mendeteksi pearl warna yang diharuskan, dan aktif bergerak meletakkannya di pulau terdalam (bagian victory).

Sensor warna itulah yang dipuji oleh Endra Pitowarno, ketua tim juri KRI 2007. “Dengan sensor warna itu, G-Rush bisa membedakan pearl miliknya dan bukan,” katanya pada Kampus. Untuk hal itu, G-Rush juga diganjar dengan tim dengan IT terbaik serta skor tertinggi. Lagi-lagi mahkota juara kembali digenggam oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk kesembilan kalinya, sekaligus meraih tiket maju ke ABU Robocon 2007.

Berbeda dengan KRI, KRCI mengacu pada Fire Fighting Robot Contest di Trinity College, AS. Dalam KRCI, pertandingan terbagi dalam empat divisi. Masing-masing divisi senior beroda, senior berkaki, expert single robot, dan expert swarm. Untuk KRCI tiap laga robot berdurasi 5 hingga 6 menit, di antaranya robot ditugaskan untuk mematikan api lilin yang diletakkan di ruangan secara acak sampai pada menemukan boneka.

Di sini, sensor-sensor semacam inframerah dan ultraviolet berperan besar untuk mendeteksi api. Ambil contoh, robot Ababil dari Universitas Brawijaya Malang mampu mendeteksi api dalam waktu kira-kira 12 detik, kemudian kipas yang dipasang meniupkan angin dan memadamkan api lilin dalam sekejap. Untuk keberhasilannya dalam tiga kali trial run, Ababil mendapat juara I untuk kategori senior beroda.

Minat robotika meningkat

Demi terciptanya robot yang bisa beraksi maksimal, beberapa peserta sudah mempersiapkan diri sejak akhir 2006. Sebab, kalau-kalau sang robot sampai tak mampu membuat satu poin pun, bisa-bisa martabat almamater ikut jatuh. Para mahasiswa yang kebanyakan berasal dari elektro, mesin, komputer, dsb., itu mulai sering ngendon di lab untuk ngulik sensor, motor, desain, dsb., mana yang pas. Tim dari Unikom adalah salah satu yang sering ngoprek sampai memutuskan memakai motor yang berasal dari mainan anak-anak, juga beberapa barang bekas, yang kemudian mengantarkan mereka menjadi juara. “Limbah yang diberi ‘kosmetik’,” kata Yusrilla Kerlooza, pembimbingnya seraya terkekeh.

Semua tim yang lolos tahap seleksi proposal mendapatkan dana operasional sejumlah Rp 4 juta per tim. Dana yang relatif tidak mencukupi itu membuat PT mendukung setiap wakilnya dengan tambahan dana. Puluhan juta digelontorkan demi usaha meraih kebanggaan masuk putaran final. ”Ada beban juga sih,” kata Aca, dari tim Predator ITB dalam divisi ekspert, yang berhasil meraih juara 2.

Menurut Menkominfo Muhammad Nuh, setidaknya ada enam manfaat yang bisa ditarik dari keikutsertaan mahasiswa di ajang ini. Pertama, peserta dituntut untuk mengenal persoalan dengan baik, yang tercermin dari aturan-aturan yang diberikan oleh panitia. Kedua, peserta dituntut untuk bisa merancang desain dari persoalan yang diketahuinya. Ketiga, kata Nuh, bagaimana para peserta bisa membuat rancangan desainnya menjadi kenyataan. Keempat, mengatur strategi dengan baik untuk bisa memenangkan pertandingan. Nilai kelima yaitu entertainment, dan keenam, nilai sportivitas dari para peserta.

Menurut Endra, kegiatan KRI/KRCI selain menarik sebagai hiburan, namun di balik itu juga terlihat potensi teknologi robotika di tanah air. Dibandingkan KRI pertama kali tahun 1993 yang hanya diikuti enam institusi, KRI/KRCI tahun ini mencerminkan minat robotika yang semakin meningkat. “Kualitas rata-rata peserta juga meningkat. Robot otomatis kebanyakan sudah bisa jalan. Kalau tahun lalu, kebanyakan masih manual saja,” kata Endra.

Menurutnya, seiring perhatian dari berbagai pihak semakin baik, maka mimpi kita membuat robot canggih jangan sampai sirna. “Robot-robot yang diciptakan mahasiswa-mahasiswa di ajang ini, bisa jadi bukti bahwa kita punya SDM berkualitas baik,” katanya.

Terkait dengan makin banyaknya peserta dari tahun ke tahun, Nuh mengatakan, rencana pemerintah untuk makin sering melakukan pelatihan-pelatihan robotika di daerah-derah yang akan dijadikan zonasi kontes. “Pemenang di masing-masing zona itu nantinya bisa dikirim ke tingkat nasional, dan gairah robotika semakin hidup,” katanya.***

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 4 )

Robot dan Nikmat Allah SWT

( apa hubunganya cobak ?? )
=======================

Hari ini, disore yang ini….entah kenapa yah…lagi sensi kali !!!
Waktu surfing di I-net dan ada kabar bagus dari perkembangan tim pembuatan robot yg canggih. Robot tsb udah bisa membedakan warna2 dan udah bisa mengikuti suatu gerakan disekitarnya. Hebat yah ??? Canggihkan ???? Dan tim tsb lagi membuat suatu perangkat yg bisa menerjemahkan dari ucapan seseorang menjadi bahasa tulis/text dan ngga tanggung2, habisnya sampek jutaan dolar dengan hasil yg belum seberapa.
Kalo dipikir2, kok canggih buatan Allah yah ?? Bayangin aja, tim itu lagi bingung buat penerjemah suara ke text dengan berjuta-juta keruwetan pula yg mengiringi,sedangkan kita bisa langsung nulis ke kertas semau kita apa yg telah kita dengar, dan bahkan kita bisa menulis tanpa kesulitan perbedaan logat dan frekuensi yg kita dengar…. ( itu salah satu kesulitan mereka ).
Kalo begitu, nikmat yg manalagikah yg kau dustakan atas Tuhanmu ??? hehhehe…..
Dan kalo mau kita renungkan sedikit saja, betapa banyaknya yg Allah berikan berupa nikmat2 yg berserakan tak terhingga disekitar kita.
Bisa kita ingat bagaimana orng akhirnya bisa membuat lensa untuk meniru mata manusia yang sebenernya sampai sekarangpun masih juga tidak sempurna. Belum lagi bagaimana manusia membuat suatu alat ( robot ) yg bisa berjalan spt layaknya manusia dan sampai sekarang juga belum terwujud. Ada lagi, bagaimana ruwetnya manusia berusaha membuat tandingan sang Otak karunia Allah dengan processor yg bahkan processor terbarupun ternyata belum ada yg bisa menyainginya……..
Entah, berapa trilyun lagi kejadian kecil spt itu yg sebenernya tidak terlalu kita perhatikan , padahal tanpa itu manusia gak bakalan bisa berlenggang kangkung dg enaknya di dunia ini.
Apakah untuk mengerti itu semua. Manusia kudu mempunyai sifat2 Tuhan ??? Tentu tidak mungkin……tetapi bagaimana bila justru sifat2 Tuhan bisa dilekatkan kepada kita atas kehendakNya ?? Itu persoalan lain tentunya….hanya segelintir saja tentunya yang bisa seberuntung itu. Apakah itu mungkin ??? Jawabnya tentu saja bisa. Sebagai bocoran kecil jika anda menginginkan itu adalah apa yg disebut sebagai jalan sufistik atau juga mempelajari tassawuf….. Pertanyaanya ialah apakah anda mau ?? Apakah anda tertarik ??? dan apakah anda bisa melaksanakan dengan sesadar-sadarnya ???
Ingat, mempelajari ke-sufi-an tidak harus dengan menyepi atau menyendiri di gunung-gunung atau gua-gua…. Masih ingatkah anda dg cerita mubaligh “Sari As Saqthi” ????
Ataukah anda belum pernah mendengarnya ??? demikian cuplikan sekilas legenda beliau :
Belaiu adalah seorang pedagang yang mengambil keuntungan tidak lebih dari 5% dari setiap barang dagangan-nya. Suatu saat beliau sedang sibuk melayani pelanggan dan beliau akan kedatangan tamu , seorang syekh yg turun gunung….. dan cobalah tebak apa sikap beliau ?? Beliau berkata “apa arti degala yg ia kerjakan? Akan sangat berbeda jika ia tinggal ditengah kerumunan dunia. Karena manusia adalahmahluk yg seharusnya mampu tinggal ditengah masyarakat. Tetapi, hendaknya selalu sibuk dg Allah, hingga tak sesaatpun Allah terlerai dari perhatianya” sehingga beliaupun kembali sibuk melakukan transaksinya.

Iiiihh….kalo takl pikir-pikir, mampu nggak yah diri ini bisa jadi seperti beliau ??? aawww….ppeenggeeenn………!!!!

( Pahamilah !!! tdk ada yg lebih kuat selain Allah dan manusia adalh mahluk teramat lemah dibawah kekuasaan dan keperkasaan-Nya. Akan tetapi, betapa manusia berani menentang Allah dengan pengingkaran2 yg selalu dilakukan. Bukankah itu suatu ‘keajaiban’ ??? ( <> ….)

Pengantar Robot ( Bagian 3 )

Festival Tahunan DigitalLife Consumer Electronics and Entertainment Expo



Semakin “Dekat” dengan Manusia
esain dan fungsi robot terus berkembang. Sekarang robot tidak hanya digunakan dalam industri. Tapi, juga membantu kerja manusia di rumah. Bahkan, ada robot yang dirancang untuk menggantikan kehadiran manusia. Berikut beberapa robot “rumahan” yang dipamerkan pada festival tahunan DigitalLife di New York, Amerika Serikat.

Spykee
Sesuai namanya, Spykee merupakan robot yang difungsikan sebagai “mata-mata” amatir. Di badannya tertanam kamera video, senter, telepon VoIP, dan 2 motor penggerak. Juga ada perangkat

seperti digital music player, loudspeaker, dan sound effect.

Sehingga, robot produksi Meccano ini juga bisa digunakan untuk menguping pembicaraan seseorang, mengambil foto, dan merekam video. Atau memperingatkan anda terhadap orang asing yang masuk ke wilayah anda.

Spykee adalah robot pertama di dunia yang bisa dikontrol via saluran internet. Bisa juga lewat sinyal WiFi dengan jangkauan 328 kaki. Pemilik Spykee bisa melihat apa yang “dilihat” robotnya. Media perantaranya melalui web cam dan “berbicara” melalui mulut robot berkat VoIP.

Cukup mungil, bukan? Sesuai untuk menjadi “mata-mata” mini yang andal. Mulai 27 November mendatang, satu unit Spykee bisa diperoleh dengan harga USD 299 atau sekitar Rp 2,7 juta.

ConnectR
Robot produksi iRobot ini berperan “menggantikan” kehadiran seseorang. Berguna untuk orang dengan kegiatan sibuk di luar rumah. ConnectR (baca:konektor) membuat seseorang seolah-olah berinteraksi secara fisik dengan anggota keluarga atau teman-temannya. Sementara itu, dia berada di tempat lain. Melihat, mendengar, serta berbicara melalui komputer atau laptop.

Prinsip kerja ConnectR kurang lebih sama dengan video streaming. Komponen pendukungnya adalah kamera video dan audio. Perangkat ini tertanam di badan robot. Kameranya mempunyai level zoom 16.7. Serta bisa merekam gambar dengan kemiringan 220 derajat.
Badan robot bisa diputar hingga 360 derajat. Pengguna bisa melihat aktivitas lawan bicaranya dari bebagai sudut. Tertarik? Sign-up melalui website iRobot dan isi survey mengenai ConnectR. Hingga akhir 2007, ConnectR dijual USD 199 atau sekitar Rp 1,8 juta. Tahun depan, harga naik menjadi USD 499 atau sekitar Rp 4,5 juta.

Looj
Robot berbentuk mirip dongkrak ini sebenarnya mempunyai tugas simpel. Tapi, bagi sebagian orang, bisa saja sangat menyusahkan. Apa itu? Membersihkan saluran atap. Untuk mengoperasikan Looj, pengguna memang tetap memanjat ke atap. Namun, tak perlu lagi susah-susah merayap di atap membersihkan daun-daun kering atau sampah lain yang bertebaran.

Cukup letakkan looj, dan lepaskan remote control yang menancap di bagian atas. Selanjutnya, tinggal gunakan remote control untuk menjalankan robot berwarna hijau ini. Looj pun akan bergerak bolak-balik menyingkirkan semua kotoran di atap.

Looj tersedia dalam 3 model. Tipe 120 dijual seharga USD 99 atau sekitar Rp 898 ribu. Tipe 130 yang dilengkapi holder, dibanderol USD 129,99 atau sekitar Rp 1,18 juta. Sementara tipe 150, dengan holder dan 2 baterai bisa dibeli dengan harga USD 169,99 atau sekitar Rp 1,54 juta. (rum/bs)Ê

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 2 )

Jepang Kenalkan Robot Berdansa

Robot berdansa (cvl.iis.u-tokyo.ac.jp)

Tokyo - Di Jepang, perkembangan robot memang cukup pesat. Mulai dari robot pembantu hingga robot pengganti dokter. Kini, robot yang mampu berdansa pun hadir.

Para ilmuwan dari University of Tokyo telah berhasil menciptakan robot yang bisa mengikuti gerakan penari manusia. Ya, robot yang bisa berdansa seperti layaknya manusia.

Pembuatan robot HRP-2 bipedal yang bisa berdansa tersebut digagas oleh Shin’ichiro Nakaoka dan dibantu oleh rekan-rekan dari universitas Tokyo. Teknologi yang digunakan adalah teknologi penangkap gerakan, sehingga gerakan dansa seseorang bisa terekam dan segera diikuti oleh sang robot.

Walau kemampuan robot itu bisa dikatakan tidak meragukan, namun ada beberapa hal yang menjadi problem. Yaitu mem-program sang robot agar tetap dapat mengikuti gerakan yang sulit namun dengan keseimbangan yang tetap baik.

Seperti dilansir Vnunet dan dikutip detikINET, Sabtu (11/8/2007), tak lama lagi, dunia akan menyaksikan robot tersebut menari tarian balet ‘Swan Lake’. Namun, menurut para ilmuwan, robot ini tidak bisa mengikuti melakukan balet yang seringkali loncat dan membiarkan kedua kakinya di udara beberapa kali.

Hingga saat ini, robot tersebut telah didemonstrasikan dan menari tarian tradisional Jepang, ‘Aizu-Bandaisan’ yang banyak mengunakan gerakan badan daripada kaki.

——————————————————————————————-

Pengantar Robot ( Bagian 1 )

Teori ‘Otak Dengkul’ Bikin Robot Jalan Cepat


Runbot (Woergoetter dkk.)

Jakarta - Ilmuwan di Jerman berhasil menemukan cara untuk membuat robot berjalan mirip manusia. Bukan hanya mirip, robot ini pun bisa berjalan cepat dibandingkan robot serupa yang sudah ada.

Robot itu bernama Runbot, sebuah robot berkaki dua berukuran kecil yang bisa bergerak sejarak tiga kali panjang kakinya dalam satu detik. Ini hanya sedikit lebih lambat dari kecepatan manusia saat berjalan dengan cepat.

Robot ini menggunakan teori ‘otak dengkul’ yang dikemukakan pertama kali oleh NIkolai Bernstein pada era 1930-an. Teori itu pada intinya mengemukakan bahwa otak manusia (yang ada di kepala) tidak melulu memproses cara berjalan.

Otak, ujar Bernstein, hanya bekerja saat berjalan dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari lantai ke rumput, atau saat permukaan tidak rata. Selebihnya, kemampuan berjalan ditangani oleh ‘otak’ alias syaraf-syaraf di tulang punggung dan kaki, termasuk di dengkul.

Dengan menerapkan teori tersebut, Profesor Florentin Woergoetter dan tim dari Universitas Gottingen, Jerman, berhasil membuat Runbot. Tim Woergoetter mencakup ilmuwan dari berbagai latar belakang, termasuk Poramate Manoonpong, Tao Geng, Tomas Kulvicius dan Bernd Porr.

Bukan Robot Kikuk

Saat berjalan menuju sebuah tanjakan, Woergoetter mengatakan, ‘otak dengkul’ Runbot akan menganggap tidak ada masalah. Namun ketika tubuh Runbot terjatuh karena gaya gravitasi menariknya ke belakang sistem ‘otak atas’ Runbot akan mendeteksinya dan melakukan perubahan.

Selanjutnya, ujar Woergoetter, perubahan itu akan diterapkan ke ‘otak dengkul’ sehingga ‘otak atas’ tak perlu terus menerus melakukan proses. “Sulitnya pada robot, adalah menerapkan gerakan pada waktu yang tepat –dalam hitungan milidetik– agar tidak jatuh,” paparnya.

Runbot memiliki cara jalan yang berbeda dengan robot populer seperti Asimo, atau sejenisnya. “Robot-robot itu adalah pejalan kinematis, mereka berjalan selangkah demi selangkah dan memperhitungkan setiap sudut setiap milidetik,” ia menjelaskan.

Melalui teknologi kecerdasan buatan dan rekayasa robotika, Woergoetter mengatakan proses rumit itu memang bisa dilakukan. “Namun sangat kikuk. Manusia tidak berjalan seperti itu. Mesin-mesin besar itu menghentak bagai robot, kami mau membuat robot yang berjalan seperti manusia,” ujarnya.

Saat ini tim tersebut sedang memikirkan bagaimana menerapkan Runbot untuk membuat robot yang berukuran lebih besar. Runbot juga akan dikembangkan agar reaksinya lebih cepat dan lebih adaptif.

——————————————————————————————-

web design and animation (Bagian 5 )

Padding Untuk Tampilan Eksklusif

Padding atau space kosong cukup besar pengaruhnya untuk sebuah layout desain web. Ruang kosong mampu memberikan penonjolan pada content di dalam ruang kosong tersebut. Dalam ilmu komunikasi visual, istilah ruang kosong yang dinamakan whitespace adalah ruang dimana pembaca dapat mengistirahatkan indera visual sejenak atau “bernafas lega” dan melihat content di dalam whitespace secara lebih terkonsentrasi.

Sebuah analogi yang paling mirip adalah ketika kita berada di ruangan yang penuh sesak dengan barang. Kita akan merasa terhimpit, sesak, dan tidak nyaman. Akan sangat berbeda rasanya jika barang - barang tersebut tersusun dengan rapi, tidak terlalu sesak, dan seolah - olah kita masih dapat bernafas dengan lega di dalamnya.

Padding yang dalam dunia komunikasi visual dinamakan whitespace fungsinya adalah untuk memfokuskan mata pembaca pada tulisan yang berada di dalam space tersebut. Penggunaannya tentu saja untuk text ataupun grafis yang ingin ditonjolkan kepada pembaca.

Kesimpulannya, pemberian padding atau ruang kosong tidak akan menyiakan space, akan tetapi justru mampu membuat website tampil secara eksklusif dan pesan yang ingin disampaikan dapat tertampil dengan lebih menonjol.

web design and animation ( Bagian 4 )

PNG vs GIF

Artikel ini, mengajak anda menjelajahi dua pilihan utama dari format
gambar yang dapat dipakai dalam Web untuk menggambarkan graphic sederhana
berupa skema atau logo.

GIF
Graphics Interchange Format (GIF) dikembangkan pada tahun 1980 dan semakin
meluas penggunaanya.
Format GIF adalah format yang mengompress/memperkecil ukuran filenya
menggunakan algoritma yang disebut LZW
Nilai lebih dari GIf adalah dukungannya yang sangat luas dan muncul sebagai pilihan default untuk gambar sederhana pada web
Dibandingkan dengan yang lain(seperti PNG) GIF secara teknis tidak
begitu unggul,tetapi selama setahun ini berada di Web, mendukung
muncul dan berkembangnya PNG,ini tentu saja menjadi pilihan yang aman hingga saat ini.

Salah satu persoalan yang menyatakan disekeliling format GIF adalah
algorima LZW yang paten dilindungi USA oleh perusahan Unisys.
Perusahaan Unisys LZW berakhir diUSA 20 juni 2003. Hak paten LZW berakhir di
Kanada, Prancis, Italia, Jerman, Inggris dan Jepang.

PNG
(Portable Network Graphics) dikembangkan pada tahun 1995 dan menjadi rekomendasi W3C pada tahun 1996, dan telah berkembang pada hampir semua Web browser hingga tahun 1998.

PNG(Portable Network Graphics), sebuah file format untuk lossless,ptohotable,
yang diperkecil storage imagenya.PNG menyediakan patent-free
pengganti GIF dan juga dapat mengganti banyak menggunakan TIFF. mendukung Indexed-color,
grayscale,truecolor,plus optional alpha channel.

Untuk Web, PNG mempunyai tiga kelebihan dari pada GIF:
alpha channels (variable transparency)
cross-platfrom gamma correction (control untuk ketajaman/brightnes gambar)
dan color correction two-dimension interlancing( metode untuk progresif display).
PNG juga mengompres lebih baik dari GIF tiap2 case (5% sampai 25% pada type case)